View Full Version
Jum'at, 21 Dec 2018

Grace Natalie Diminta Tak Urus Poligami, Lebih Baik Usul Larangan Perzinaan

JAKARTA (voa-islam.com)—Keinginan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie untuk mengusulkan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 1/1974 tentang Perkawinan, khususnya terkait dengan poligami menuai kritikan.

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan Grace lebih baik mendorong pelarangan perzinaan daripada poligami. Menurut Andre, poligami merupakan hak konstitusi orang.

"Menikah itu kan hak konstitusi orang, masing-masing agama yang kita anut sudah mengatur poligami itu, ada yang boleh di Islam maupun ada yang tidak boleh di agama Kristen maupun Katholik. Saya rasa enggak usah sampe kita mengatur ranah pribadi seperti itu," kata Andre, seperti dikutip dari Sindonews, Ahad (16/12/2018).


Andre juga menegaskan agar sikap PSI yang menolak poligami dianggap aneh.Terlebih, poligami dilegalkan dalam agama Islam. "Harusnya Grace itu bicara soal bagaimana memerangi prostitusi," tegasnya.

Dia pun menyarankan sebaiknya membicarakan persoalan ekonomi nasional saat ini. "Tolong lebih baik kita fokus bicara ekonomi saja, bicara hal hal perbaikan, enggak usah poligami," tandasnya.

Dia kembali menekankan bahwa Poligami adalah urusan antara manusia dengan Tuhannya. "Masih banyak masalah bangsa ini yang sulit, ngurus poligami, lalu orang poligami enggak boleh? Berzina boleh gitu? bilang sama Grace itu, sibuk aja urusin orang," paparnya.

Dia menyarankan Ketua Umum (Ketum) PSI Grace Natalie tidak usah mengurusi persoalan poligami. "Makanya si Grace enggak usah ngurus urusan orang Islam," pungkasnya.

Sebelumnya, Grace Natalie menyerukan revisi UU Nomor 1/1974 tentang Perkawinan, terutama terkait dengan poligami. Grace menyatakan partainya tidak akan pernah mendukung praktik poligami.

Alasannya, poligami adalah bentuk ketidakadilan yang dilembagakan oleh negara. Sehingga, UU tersebut harus direvisi agar tidak ada lagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban ketidakadilan.* [Sindonews/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version