View Full Version
Selasa, 25 Dec 2018

Ketika Dubes Jepang Kena Smash Ichsanuddin Noorsy

JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonomi Terbuka yang nampak digaungkan oleh negara-negara dunia hakikatnya bentuk dari perang ekonomi. Bukti-bukti dari itu pun sebetulnya sudah ada di depan bangsa Indonesia sejak lama. 

Apa buktinya? Gampang buktinya. Kalau kita lihat ke jalan raya, berapa banyak mobil (buatan) Jepang? Ada 68 persen,” demikian penglihatannya.

Dari 68 persen itu menurutnya telah dikuasai oleh produk Jepang. Dan 68 persen itu akan meningkat kalau kita melihat posisi Jepang mainkan sparepart dan segala macamnya. 

“Baru masuk ke Eropa. Baru masuk ke Korea dan masuk ke negara lain. Apa artinya? Artinya ketika menyatakan terbuka habis-habisan moda transportasi, Jepang mendominasinya,” tambahnya.

Dan Jepang menurut dia tidak pernah memberikan keleluasaan kepada kita untuk yang namanya transfer teknologi. Jangankan itu, bangun alternatif saja tidak boleh. 

“Saya berkali-kali ngomong begini, dan Duta Besar Jepang mengundang saya sebanyak 5 kali. Terakhir yang saya penuhi. Dalam perdebatan saya dengan mereka, ‘Iya. Anda benar. Tapi lihat tuh, ....si Jepang itu ngomongnya di Grand Hyatt.... Apa yang ingin dia bilang: ‘Pejabat lu itu abuse of power.’ Penyalahgunaan kekuasaan. Gak ada urusan, gak ada tiba-tiba....gak ada urusan,” kenangnya.

Ia pun sempat berseloroh kepada utusan Jepang tersebut dengan membandingkan oknum pejabat terkait. “Kan gua bilang sama lu: ‘Untung pejabatnya bukan gua.’ Kalau pejabatnya gua, lu gak akan bisa mendikte gua, saya bilang (ke Dubes Jepang),” tutupnya.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version