View Full Version
Selasa, 25 Dec 2018

Sikap Ekonom Saksikan MRT

JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonom Ichsanuddin Noorsy mengaku menangis dengan adanya pekerjaan MRT. Ia juga bersikap sama dengan adanya pekerjaan kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Ada kesedihan mendasarnya saya dari kekonyolan pejabat publik yang mengambil keputusan yang berani-beraninya melakukan investasi. Ini problem besar,” akunya, Senin (24/12/2018), di Jakarta.

Ketika yang namanya MRT, ia bercerita, NHK Jepang tidak diberi kesempatan Jakarta-Bandung, Jepang dikatakan olehnya buru-buru negosiasi sehingga mereka dapat double track Jakarta-Surabaya. Jepang (nanti) bukan hanya membangun relnya, tapi bangun sistem sinyalnya. 

“Mereka bangun segala propertinya. Jepang dikasih pemerintah Indonesia karena kalah di kereta api cepat. Pertanyaan berikutnya: kalau begitu sekarang, dari moda transportasi, kenapa Joko Widodo tidak berpikir bahwa infrastruktur dalam rangka kepentingan rakyat, bukan kepentingan infrastruktur jalan raya?” katanya lagi.

Apalagi, lanjutnya, untuk jalan raya, jalan tol. “Itu artinya Anda sedang menyediakan produk pasar bagi bangsa lain,” sambungnya.

Ia, melanjutkan, pernah menggagas moda ketika zaman Ahmad Heryawan, (mantan) Gubernur Jawa Barat, Malimping-Cilacap itu dengan kereta api. “Saya gagas juga misalnya menjahit Kalimantan itu dengan kereta api. Siapa yang untung?” tambahnya.

Dalam hal tersebut, ada misalnya alasan tidak memiliki dana untuk itu. “Kita ini berlebihan, kalau tadi dikatakan kita tidak punya duit, bukan, kita punya duit, kok. Yang tidak ada itu kita tidak punya harga diri dengan gadaikan harta dan tahta. Kita berani menggadaikan itu,” katanya lagi.

Akhirnya jadilah kereta api yang gak layak kayak gini. “Ini tidak bisa ditolak, tapi bisa DIBATALKAN. Karena sudah ditandatangani. Untuk eksistensi kita,” tutupnya.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version