JAKARTA (voa-islam.com)- Kita berharap para moderator dan pendebat pilihan KPU tidak mereduksi skala perdebatan Capres 2019 kita kepada skala kepala daerah yang kecil. Jangan lupa ini memilih kepala negara terbesar nomor 4 di dunia dengan peringkat ke-3 sebagai negara demokrasi.
Dalam hal itu saya cenderung mengkompensasi debat dilakukan oleh para guru besar yang mewakili kampus-kampus dari seluruh Indonesia. Dari Papua sampai Aceh untuk membahas tema yang berbeda,” keinginan Fahri Hamzah melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Sebab, kata dia seharusnya Capres 2019 kemarin keliling kampus-kampus Indonesia untuk menjawab isu lokal. Pokoknya, presiden itu harus luas, berpikir seperti filosof, dan juga harus mendalam sehingga ketika mengambil keputusan ia melakukannya dengan tepat.
“Nah Debat 2019 harus bisa menampilkan itu sehingga Nobar Debat 2019 nanti bisa tampilkan Skala Kerja Presiden RI.”
Presiden RI akan memimpin hampir 270-an juta penduduk, menghuni 17.000 pulau dalam 34 propinsi dan 515-an kabupaten kota, 6000-an kecamatan dan 75.000-an desa. Presiden selain membangun sistem harus bisa menjadi mercusuar bangsanya.
Presiden RI juga harus punya kemampuan memahami latar yang beragam. Dia mempunyai rakyat yang punya sejarah dan kebudayaan yang beragam. Bahasa dan latar sosial yang kaya.
“Hanya otak besar yang bisa mengelolanya menjadi tetap kaya.”
(Robi/voa-islam.com)