View Full Version
Senin, 07 Jan 2019

Politisi Demokrat Serang Balik TKN Jokowi dari Perindo

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Rachland Nashidik mengaku bahwa saat ini telah membentuk Tim untuk memonitor kelanjutan kasus-kasus hukum yang menyeret Harry Tanoesoedibjo di Kejaksaan Agung. “Seperti kita ketahui, Jaksa Agung berada di bawah otoritas Presiden petahana. Jangan sampai ada penyalahgunaan kekuasaan hukum demi tujuan politik,” demikian cuitannya.

Jaksa Agung, kata dia perlu menjelaskan kelanjutan, antara lain, kasus Harry Tanoe ini. Jangan ada kesan kasus setop karena kini Harry Tanoe bergabung dengan Petahana. 

“Anda setuju? Rituit demi Pemilu Jujur, bebas dan adil!” tulisnya, sambil menyematkan isi berita di media: “Kasus Mobile 8, Hary Tanoe Diperiksa Penyidik Kejagung” https://nasional.kompas.com/read/2017/07/06/10414531/kasus.mobile.8.hary.tanoe.diperiksa.penyidik.kejagung

Rachland juga mengingatkan, bahwa SBY tak pernah menyerang Petahana. Sesekali saja "turun gunung" untuk mengingatkan agar pemilu perlu dijaga agar Jurdil.

Kenapa pihak Petahana selalu menyerang SBY? Meski jelas kami berada di Kubu Prabowo, jelas juga SBY bukan Capres. Kenapa Petahana memelihara permusuhan?”

Harry Tanoe, lanjut dia, harus berhati-hati. Selisih suara antara Jokowi dan Prabowo makin menipis. 

Dan kampanye masih beberapa bulan ke depan. “Kesalahan mengelola posisi dengan menyuruh anak buahnya menyerang SBY akan berakibat fatal bagi Harry Tanoe lima tahun selanjutnya.

Saya curiga Harry Tanoe ada di balik manuver ini. Kita akan selidiki. 

Harry Tanoe mau nyatakan kesetiaan pada Jokowi agar kasusnya setop seluruhnya? ‘Arya Sinulingga Curigai Peran SBY di Balik Manuver Andi Arief’,” judul berita di media.

Kalau boleh dilihat, cuitan Rachland ini berawal dari sebuah judul beritda di media dengan judul: “Arya Sinulingga Curigai Peran SBY di Balik Manuver Andi Arief” (seperti di atas).

Arya Sinulingga sendiri adalah Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia politikus Perindo, dengan Ketum Hary Tanoesoedibjo (HT).

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version