JAKARTA (voa-islam.com)- Terkesan, mantan Stafsus MenESDM, Muhammad Said Didu keliru jauh dengan rencana Jokowi-JK ketika ingin mengimplementasikan apa yang dinamakannya tol laut. Bila ada publik yang melihat bahwa tol laut adalah rencana besar, Said malah sebaliknya ketika meliha kenyataan yang ada.
“Awalnya saya pikir Tol Laut adalah konsepsi besar yang sangat mendasar, tapi sampai saat ini implementasi yang saya lihat hanyalah mengecet kapal dengan tulisan TOL LAUT. Mungkin ada yg bisa bantu fakta lain yang berbeda REVOLUSI MENTAL,” demikian cuitannya.
Awalnya ia mengaku menunggu bahwa akan ada program mendasar untuk memperbaiki etika, moral, cinta tanah air dan lain-lain, tapi sampai saat ini justru implementasi yang ia lihat hanya judul anggaran dalam APBN, ada pemberian award dan seminar.
Apa ada yang bisa bantu tunjukkan fakta lain?”
Selain itu ia juga menyinggung soal BPIP.
“Awalnya saya berharap bahwa BPIP adalah lembaga yang lebih hebat dari BP7 yang membuat pendidikan dan penataran Pancasila, tapi implementasi saat ini hanya sekedar menampung tokoh-tokoh dengam gaji hampir 2 kali gaji Presiden dan kegiatannya belum pernah terdengar.
Atau ada fakta lain?”
Ia juga menyinggung adanya SATGAS PANGAN. “Awalnya saya berharap bahwa satgas pangan akan membantu petani mendapatkan harga gabah/beras yang menguntungkan petani, tapi implementasinya justru ‘menjaga’ pemasaran produk petani sehingga petani dan pedagang selalu ketakutan.”
(Robi/voa-islam.com)