JAKARTA (voa-islam.com)- Prabowo Subianto dalam pidatonya semalam diapresiasi banyak pihak. Namun tentu ada yang sebaliknya. Ada hal yang menarik soal yang sebaliknya itu. Fahri mencatat, bahwa sesungguhnya Prabowo harusnya mampu lebih dari itu dalam pidatonya.
Prabowo hanya Perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah Kadung disebar oleh musuh-musuhnya bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam. Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi dan transisi yang sudah berjalan. #Indonesiamenang,” demikian cuitan Fahri.
Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, contohnya, Prabowo kemudian boleh jadi akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafiah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI.
“Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah.”
Namun, Fahri nampak yakin bila hal tersebut bisa saja diantisipasi oleh kemunculan Cawapres Sandiaga Uno. Sandi menurut Fahri dapat menganulir tuduhan-tuduhan (nanti).
“Untung calon wakil presiden pilihan @prabowo adalah seorang anak muda @sandiuno yang jejaknya ‘modern’. Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrim susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. Mati kutu!”
(Robi/voa-islam.com)