JAKARTA (voa-islam.com) - Calon presiden RI 2019, Prabowo Subianto selain berkomitmen untuk memudahkan umat Islam Indonesia menunaikan ibadah haji dan umrah dengan membentuk Bank Tabungan Haji, beliau juga memastikan tidak akan ada lagi kriminalisasi ulama jika dirinya terpilih jadi presiden nanti.
"Kami akan pastikan ulama-ulama kita dihormati, dan bebas dari ancaman kriminalisasi. Ini menjadi sangat penting, karena peran ulama dalam kemerdekaan bangsa kita demikian penting," ujar Prabowo dalam pidato kebangsaannya di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Senin (15/1/2019) malam lalu.
Memang, kata Prabowo proklamasi kemerdekaan dikumandangkan di Jakarta. Tapi saya sampaikan di sini, kemerdekaan kita diuji di Jawa Timur, yang puncaknya adalah ditolaknya ultimatum asing oleh rakyat Jawa Timur, yang didukung resolusi jihad para ulama.
"Karena itu, bagi bangsa Indonesia, janganlah pernah kita tidak hormati kiai-kiai kita, ulama-ulama kita, dan pemuka-pemuka agama lain yang memimpin kita. Kami juga akan pastikan tidak ada organisasi yang taat pada Pancasila dan UUD 1945, yang terstigma dan dihakimi tanpa pengadilan," jelasnya.
Janji politik Prabowo yang disampaikan Senin malam lalu sejalan dengan pakta integritas yang sudah ditandatangani beliau di depan para ulama dan tokoh umat pada tahun lalu dalam acara Ijtima Ulama.
Dalam pakta integritas tersebut dikatakan, jika Prabowo nanti terpilih jadi presiden RI maka dia siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan Presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan. serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia, serta memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411. 212 dan 313 yang pernah/sedang mengalami proses kriminalisasi melalui tuduhan tindakan makar yang pernah disangkakan. Penegakan keadilan juga perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh iain yang mengalami penzaliman.[fq/voa-islam.com]