JAKARTA (voa-islam.com)—Penyerangan masjid Jogokariyan, Yogyakarta oleh massa PDIP disebut Gerindra tidak sejalan dengan upaya tim Jokowi merangkul ulama dan umat Islam. Menurut Ketua DPP Gerindra, Sodiq Mujahid kericuhan di masjid Jogokariyan menunjukan adanya ambivalensi di kubu petahana.
Di satu sisi, kata Sodiq, Jokowi ingin merangkul umat Islam dengan memilih Ma’ruf Amin sebagai cawapres, tetapi pendukungnya malah melakukan aksi anarkis di masjid.
"Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Provokasi apalagi perusakan fasilitas masjid masuk dalam kriteria menghina tempat ibadah umat," tandas Sodiq seperti dikutip dari Merah Putih, Selasa (29/1/2019).
Sodiq meminta agar pihak kepolisian menindak tegas para pelaku karena telah melecehkan masjid dan memberikan efek jera."Efek jera dalam hal provokasi dan perusakan masjid sangat penting sekali agar tidak terulang pelecehan dan pengrusakan masjid dan tempat ibadah agama apapun di NKRI kedepan," kata Sodiq.
Untuk diketahui, sejumlah massa pendukung Jokowi yang mengenakan atribut PDIP membuat keributan di masjd Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (27/1) lalu. Kericuhan itu dipicu saat rombongan massa yang baru saja pulang dari deklarasi mendukung capres 01 Jokowi - Ma'ruf Amin di Stadion Mandala Krida mencopoti spanduk yang berada di area jalan di depan masjid.* [Syaf/voa-islam.com]