JAKARTA (voa-islam.com) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengapresiasi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kepemilikan lahan capres Prabowo Subianto yang disinggung dalam debat Pilpres 2019 ke 2. Bahwa dengan itu Prabowo telah menyelamatkan aset negara daripada jatuh ke pihak asing.
"Pak JK orang yang objektif, bicara apa adanya. Karena waktu itu pak JK juga yang bilang ke Pak Agus Martowardoyo (mantan Gubernur Bank Indonesia-red), jangan kasih ke yang lain, kasih ke pribumi," ucap Jubir BPN, Ahmad Riza Patria di Jakarta, Kamis hari ini (21/2/2019).
Melansir Gatra.com, lahan yang dimiliki capres Prabowo di lokasi yaitu Aceh dan Kalimantan Tengah adalah kredit macet yang ditangani BPPN lalu ke Bank Mandiri. Luas kedua lahan itu mencapai ratusan ribu hektar.
Sebelum diambil alih Prabowo, sambung Riza Patria, lahan-lahan tersebut telah dilirik oleh pihak asing. Perusahaan asal Malaysia, Singapura, bahkan Inggris.
Riza menegaskan Indonesia butuhkan pemimpin seperti Prabowo, yang tidak hanya mementingkan kelompok golongan pribadi keluarga, tapi kepentingan bangsa, dan kepentingan rakyat.
"Itu jelas, itu namanya adalah nasionalis patriotik. Pak Prabowo menyelesaikan satu masalah besar di negara ini. Tidak melihat ke persoalan pribadi, keluarga, atau golongan," tutup dia.
Polemik lahan milik Prabowo Subianto ini bermula dari panggung debat kedua capres yang digelar pada Ahad pekan lalu. Capres petahana Joko Widodo menyinggung jika Prabowo memiliki lahan tersebut tanpa penjelasan apa pun.
Pengamat hukum Universitas Nasional (Unas), Ismail Rumadan mempertanyakan motif capres petahana Jokowi mengumbar kepemilikan lahan Prabowo. Padahal lahan itu berstatus Hak Guna Usaha (HGU) yang dikelola perusahaan, bukan pribadi.
Capres Jokowi ditantang balik untuk membuka data kepemilikan lahan yang masih ditutupi pemerintah dengan dalih kepemilikan lahan adalah hak privasi. Ismail memgatakan masyarakat perlu tahu siapa saja pemegang HGU di negata ini.
"Pihak yang ditakuti Jokowi hanya Allah. Oleh karena itu kita buktikan pernyataan Pak Jokowi tersebut apakah benar dia hanya takut kepada Allah saja, tidak takut pada pemilik modal?," ujar Ismail.[fq/voa-islam.com]