JAKARTA (voa-islam.com) - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali berjanji akan menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dari Mekkah, Arab Saudi untuk pulang ke Indonesia jika terpilih menjadi presiden pada pilpres 2019.
Janji tersebut terungkap ketika awalnya Prabowo menjelaskan alasan mau bersahabat dengan HRS. Alasan yang dikemukakan adalah HRS merupakan sosok yang komitmen terhadap Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Tentunya sebagai muslim, sebagai guru agama, [HRS] ingin menjaga marwah agama Islam tidak mengancam agama lain," kata Prabowo di penghujung sambutannya dalam Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (4/11).
Lantas, saat hendak mengakhiri sambutannya para peserta deklarasi yang juga sebagian merupakan anggota FPI meneriakkan agar Prabowo dapat menjemput HRS pulang ke Indonesia.
"Ya saya akan bekerja keras untuk beliau kembali, Insya Allah kalau saya Presiden, saya jemput beliau ke sana," kata Prabowo disambut takbir peserta deklarasi.
"Sekalian umrah, pulangnya bawa beliau (HRS). Begitu kan? Nazar boleh kan ya pak," lanjut Prabowo seraya menengok ke para kiai dan ulama yang hadir.
Di akhir sambutannya Prabowo pun menegaskan kembali bahwa dia dan Sandiaga Uno merupakan alat memperjuangkan kesejahteraan rakyat demi Indonesia yang adil dan makmur.
"Saya dan saudara Sandi hanya alat untuk memperjuangkan hal tersebut. Intinya adalah bahwa perubahan harus datang jika kita mau selamat, dan perubahan pasti akan datang," kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo sempat menyampaikan harapannya agar HRS bisa pulang sebelum Pilpres 2019. Jika tidak, Prabowo berencana menjemputnya.
"Kalau bisa sebelum saya dipilih [HRS] sudah kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," kata Prabowo saat sambutan dalam acara Hari Santri Nasional dan Milad Front Santri Indonesia ke-1, di Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10) malam. [cnn/syahid/voa-islam.com]