JAKARTA (voa-islam.com) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya mengakui memiliki konsesi tanah. Menteri yang sering disebut sebagai menteri segala urusan ini, awalnya sempat membantah punya tanah HGU atau berstatus Hak Guna Usaha.
"Saya punya saham di Toba Bara Sejahtera, saya tinggal punya 10 persen dari 8 ribu hektare," katanya menjawab pertanyaan wartawan, Rabu kemarin (27/2/2019) di kantornya, Kantor Kemenko Maritim, lapor Kumparan.
Wartawan kemudian menanyakan lagi, keberadaan bisnis perkebunan milik mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.
"Iya sama itu (perkebunan). Itu udah termasuk perkebunan. Ya perkebunan HGU lah. Iya," tandasnya.
Dia menjelaskan, tanah HGU yang dikelola berada di Kalimantan sejak 12 tahun silam. Sebelumnya, Luhut membantah memiliki tanah HGU, selain konsesi tambang batu bara seluas 6 ribu hektare.
"Saya enggak punya HGU. Saya punya ya tambang batu bara, berjalan, berproduksi," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Selasa sebelumnya.
"Enam ribu hektare. Punya (konsesi) pemerintah dan itu berproduksi," lanjutnya. Mengutip keterbukaan informasi di bursa, Luhut memiliki sekitar 10 persen saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk melalui PT Toba Sejahtra. Porsi kepemilikan saham sebesar itu mengacu data per 31 Januari 2019.
Sebelumnya sebagai pendiri, Luhut memiliki 99,98 persen saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang memiliki kode emiten TOBA. Tapi pada 2016 dia menjual sebagian besar sahamnya, hingga hanya tersisa 10 persen.
Sementara itu di profil perusahaan PT Toba Sejahtra yang merupakan perpanjangan Luhut ke TOBA, bisnisnya meliputi pertambangan batu bara, migas, pembangkit listrik, serta perkebunan dan industri kehutanan. Selain menguasai lahan HGU, pensiunan perwira tinggi TNI ini tercatat sebagai menteri paling kaya di Kabinet Kerja.[fq/voa-islam.com]