BEKASI (voa-islam.com) - Ketua Dewan Pembina Lembaga Dakwah Thoriquna, ustaz Haris Amir Falah meminta umat Islam tidak terfokus dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tapi justru kepada pemilihan legislatif karena pertempuran kekuatan dan lahirnya UU sesungguhnya ada di DPR.
"Kita sekarang tampaknya hanya hanyut dalam persoalan pemilihan presiden. Kita lupa bahwa ada calon-calon anggota legislatif yang akan menduduki DPR nanti dan merekalah yang membuat regulasi tentang Undang-undang salah satunya RUU P-KS yang sudah diajukan ini," ujar ustaz Haris kepada voa-islam.com, Sabtu lalu di Bekasi.
RUU P-KS sendiri dinilai bermasalah karena beberapa poin dari RUU tersebut jika disahkan maka akan menjadi celah bagi kaum LGBT dan penganut kebebasan seks untuk melegalkan aksi mereka.
Bagi ustaz Haris ada dua poin penting dalam mengantisipasi RUU P-KS yang bermasalah tersebut agar tidak disahkan dan menjadi Undang-undang sepenuhnya.
"Yang pertama kita mendesak anggota DPR yang muslim dan juga kepda partai-partai yang mengatakan dirinya berjuang untuk umat, untuk menolak RUU P-KS," papar mantan terpidana terorisme kasus pelatihan militer di Jantho Aceh ini.
Sedangkan yang kedua, menurut beliau, dalam kondisi politik seperti ini, tidak bisa tidak umat Islam harus bertarung dalam tataran politik demokrasi maka demokrasi yang selama ini dianggap haram bisa umat Islam gunakan.[fq/voa-islam.com]