JAKARTA (voa-islam.com)- Wasekjen partai Demokrat, Andi Arief tampaknya gelisah dengan adanya penangkapan ibu-ibu atau yang kerap disapa emak-emak terkait UU ITE. Tetapi sebaliknya, Andi malah melihat titik terang atas adanya kasus tersebut bila melihat di suatu negara yang pernah dirasakan oleh emak-emak yang kemudian berhasil menjatuhkan rezim setempat.
Berikut cuitannya Andi, baru-baru ini:
Sudah berapa emak-emak ditangkap rejim Jokowi dengan UU ITE. Aku ada karena emak atau Aku membenci emak aku tetap ada.
Emak-emak ditangkap, di rumah anak tak makan. INI tanda revolusi?
Setiap ada rakyat yang di UU ITE kan, maka Profesor plin plan selalu tampil menjadi algojo yang membenarkan.
Emak-emak yang mendiskusikan tentang masa depan yang kemungkinan bisa terjadi, telah dikriminalisasi oleh Presidennya yang sedang nyapres dengan bantuan Profesor plin plan.
Emak-emak - dengan wadah politik identitas-- di filipina menjadi motor penggerak gerakan rakyat era kejatuhan marcos dan Estrada. Emak-emaklah yang menghadang dan mengawasi pemilu curang Marcos. Emak-emak Indonesia sekarang melakukannya, masih dalam satu kawasan asia tenggara.
(Robi/voa-islam.com)