JAKARTA (voa-islam.com)- Memang berat melawan petahana. Sebab selalu saja mereka memiliki sumberdaya dan akses lebih banyak kepada sumberdaya negara apalagi dalam keadaan tidak cuti.
"Uang, kekuasaan, panggung negara, pengaruh, dll. Tapi rakyat merasa tertekan. Mereka akan melawan dengan elegan,” kata Fahri Hamzah di akun Twitter pribadi miliknya.
Petahana itu kata dia PD (percaya diri) karena berkuasa. Dengan itu mereka membangun kepercayaan diri. Itu sebabnya Dalam Pilkada DKI yang berlangsung 2 gelombang tanggal 15 Februari dan 19 April 2017, awalnya para tim sukses yang tersebar dalam lembaga survei menggambarkan bahwa Ahok pasti menang.
Petahana Pilkada DKI 2017 dan Petahana Pilpres 2019 memiliki kesamaan yang menyebabkannya dilawan oleh rakyat secara diam-diam. Mereka sama-sama SUKA MENGGANGU KETENANGAN RAKYAT.”
Kedua petahana ini memiliki kesamaan narasi sejak awal; Provokasi dan Pembelahan, katanya. Kedua petahana ini juga ikut dalam membangun narasi yang sejak awal membuat pembelahan dalam masyarakat.
“Masih ingat ‘saya Pancasila?’ Tiba-tiba ada orang baru yang belum berpengalaman menjadi warga negara mengajarkan rakyat menjadi warga negara yang baik. Itu menyakitkan.”
(Robi/voa-islam.com)