View Full Version
Ahad, 10 Mar 2019

Tumbangnya Petahana Dilihat dari Realitas yang Terjadi

JAKARTA (voa-islam.com)- Fahri Hamzah menyebutkan bahwa Petahana di Pilkada DKI 2017 dan Petahana di Pilpres 2019 memiliki kesamaan yang menyebabkannya dilawan oleh rakyat secara diam-diam.

Mereka sama-sama SUKA MENGGANGU KETENANGAN RAKYAT,” demikian cuitannya, belum lama ini.

Kedua petahana ini kata dia juga memiliki kesamaan narasi sejak awal; Provokasi dan Pembelahan. Kedua petahana ini juga ikut dalam membangun narasi yang sejak awal membuat pembelahan dalam masyarakat. 

“Masih ingat ‘saya Pancasila?’ Tiba-tiba ada orang baru yang belum berpengalaman menjadi warga negara mengajarkan rakyat menjadi warga negara yang baik. Itu menyakitkan.”

Sekarang, lanjutnya, adu domba ormas-ormas besar sebenarnya terjadi secara sangat kasar dan kasat mata. Petahana gagal menjadi milik bangsa. 

Inilah yang melahirkan luka yang takkan dapat dilihat secara kasat mata. Itu hanya nampak dalam Pilkada dan Pilpres. Itu tragis bagi petahana.

“Saya sudah ingatkan sejak awal, demi kepentingan berbangsa dan bernegara. Jangan pecah persatuan. Jangan adu domba bangsa.”

Tapi nyatanya itu yang dipilih menjadi kebijakan. Ini melelahkan rakyat. Kalau ada perbaikan ekonomi mungkin mendingan. Tapi tak ada.

“Petahana di Pilkada DKII dan Pilpres 2019 gagal bikin tenang. Inilah yang bikin rakyat meradang.”

Ada semacam luka hati yang dipelihara secara diam. Kalau tidak percaya, katanya, tunggu saja 17 April 2019.  Luka akan menjadi realitas baru. Petahana akan tumbang.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version