JAKARTA (voa-islam.com)- Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno disebutkan akan membawa keluhan guru honorer dalam debat kandidat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 ketiga, pada tanggal 17 Maret 2019 nanti.
“Bang @sandiuno sangat menyadari bahwa kesejahteraan berpengaruh terhadap kualitas guru mengajar kepada para siswa. Bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas guru kita kalau kesejahteraan guru kita tidak kita perhatikan. #GuruPilihPrabowoSandi,” demikian cuitan akun DPP Gerindra.
Hal itu menurut Gerindra juga untuk mengantisipasi agar masyarakat tidak lagi merasa dibohongi oleh janji-janji yang pernah memberikan janji kepada guru.
Para honorer jangan sampai dibohongi 2x, cukup sudah janji pada kampanye lewat Piagam Ki Hajar Dewantara. #GuruPilihPrabowoSandi.”
Alasan lain, Prabowo juga disebut menerima aduan perihal banyak guru honorer yang sudah belasan tahun mengabdi tapi belum mendapatkan keadilan dari segi kesejahteraan dan statusnya baik sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) maupun harapan peningkatan status mereka. “Kita melihat satu permasalahan masih banyaknya guru honorer yang belum sejahtera karena adanya aturan batas maksimal pelamar CPNS yakni usia 35 tahun.”
Jadi menurut Gerindra, kondisi saat ini banyak yang sudah lewat 35 tahun merasa tidak diperlakukan secara adil. Nah kita harus lihat ini dari sisi keadilannya. Dan seandainya memang harus ada regulasi yang diubah, mungkin kita bisa tinjau kembali agar menghadirkan satu sistem pendidikan yang lebih baik kedepan.
“Karena Pak @prabowo dan Bang @sandiuno sangat menyadari dan melihat bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru. Sementara kualitas guru tidak berkaitan dengan usia.”
(Robi/voa-islam.com)