JAKARTA (voa-islam.com)- Dahulu kala, sebelum ada negara bangsa, raja-raja dan penguasa mempertahankan kekuasaan dengan kejam dan menghalalkan segala cara. Lalu hal itu, membuat rakyat memberontak dan menggalang pembangkangan juga dengan segala cara.
“Situasi ini kita sebut perang sipil. Perang saudara,” kata Fahri Hamzah ketika mengingatkan aparat birokrasi sipil, POLRI dan TNI serta penyelenggara pemilu agar netral dalam Pemilu 2019 nanti di akun Twitter pribadi miliknya.
Perang saudara atau sering juga disebut Civil War, atau perang warga sipil atau perang madani, bukan perang antar negara, tapi perang faksi-faksi dalam negara. Ada banyak contohnya, hampir semua negara besar pernah mengalaminya.
Ini adalah sengketa antar kelompok.”
Perang sipil kata dia bukan fenomena sebelum abad 21 saja. 10 tahun memasuki abad ini, tahun 2010 kita menyaksikan peristiwa Arab spring di Tunisia, atau pemberontakan Arab yang tidak saja melahirkan gelombang unjuk rasa tapi juga perang sipil di banyak negara Arab.
“Di antara sebab yang sangat menonjol dari perang sipil adalah karena rasa tidak percaya kepada penguasa; apabila penguasa mulai nampak tidak bisa dipercaya, hukum berat sebelah, membela kawan dan menekan lawan, tebang pilih dan pilih kasih.”
Intinya kata dia hilang etika.
Inilah yang harus kita jaga sekarang. Kita harus mengingatkan aparat sipil, POLRI dan militer juga penyelenggara pemilu untuk tidak saja adil tetapi juga nampak adil. “Ini adalah ‘power Struggle’ dalam demokrasi, sebuah pemilu damai yang tetap memiliki unsur kompetisi.”
Maka, mari junjung tinggi hukum dan Etika dalam kompetisi. Kita sudah siapkan aturannya dan bahkan kode Etik-nya. Ada lembaganya, termasuk dewan kehormatan penyelenggara pemilu.
“Jangan sekali-sekali kalian nampak tidak adil apalagi berbuat curang. Bahaya! Pak, Waspadalah dengan sebuah telur yang akan ditamparkan di wajah atau kepalamu karena kecuranganmu dalam kompetisi ini.”
Jadilah wasit dan penyelenggara yang tidak saja adil tapi nampak berbuat adil. Ini inspirasi dari #EggBoyHero . Jangan curang, tutupnya.
(Robi/voa-islam.com)