JAKARTA (voa-islam.com)—Program OK OCE yang digagas Sandiaga Uno disebut Hasto Kristianto, Sekjen PDIP telah gagal sehingga tak pantas diajukan sebagai program nasional.
Apakah benar OK OCE gagal? Ketua Umum OK OCE Indonesia, Iim Rusyamsi mengatakan saat ini OK OCE telah tersebar ke penjuru Indonesia.
“Saat ini, kami telah memiliki lebih dari 90 ribu anggota pengusaha UMKM di seluruh Indonesia. Kami amat menyambut baik antusiasme masyarakat yang mau bergabung dan mengikuti pelatihan. Tidak terkecuali para relawan yang membuka pintu agar kami selalu memberikan pelatihan-pelatihan di daerah,” kata Iim dalam keterangan yang diterima Voa Islam, Rabu (20/3/2019) malam.
Iim menambahkan, OK OCE Indonesia saat ini di Jakarta saja, telah menyumbangkan 350 milyar lebih bagi perekonomian di DKI Jakarta, selama tahun 2018. Melibatkan lebih dari 20 ribu UMKM, dengan bangga Iim mengatakan bahwa kerjasama dengan pemerintah DKI dan masyarakat, saat ini, jumlah kontribusi OK OCE Indonesia kepada perekonomian Jakarta selama tahun 2018 menggembirakan.
“Kami optimis kontribusi kami kepada perekonomian Indonesia akan lebih besar, karena di Jakarta saja, peserta OK OCE mampu mengkontribusikan investasi senilai lebih dari 350 milyar rupiah selama 2018 saja berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta,” tambah Iim.
Respon pada Berita Negatif
Sejalan dengan kampanye politik yang dijalankan oleh Sandiaga Uno, pendiri dari OK OCE Indonesia, OK OCE Indonesia kerap kali mendapatkan berita negatif yang sering mengatakan bahwa program tersebut mengalami kegagalan.
Iim merespon hal tersebut dengan mengatakan bahwa itu konsekuensi dari pesta demokrasi saat ini. “Banyak yang mengatakan kami gagal, tapi hal tersebut tidak benar. Kegagalan adalah pelajaran bagi UMKM tapi mereka bangkit dan OK OCE Indonesia bersama penggeraknya selalu mendampingi dan menyemangati mereka. Ini konsekuensi dari pesta demokrasi yang ada. Kami tidak patah semangat, bahkan makin berjibaku di lapangan untuk makin banyak melatih teman-teman UMKM,” tambah Iim.
Padahal kegagalan itu, dibandingkan dengan banyaknya jumlah UMKM yang terlibat dan mendapatkan manfaat tidak sebanding. “Sering kami mengalami pemberitaan yang negatif walaupun sebenarnya, jumlah yang sukses dan berjalan lebih banyak dari yang gagal,” kata Iim. *[Syaf/voa-islam.com]