JAKARTA (voa-islam.com)- Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Pilpres kali ini semakin menegaskan, mana capres yang terus memproduksi kalimat-kalimat peyoratif dan labeling untuk memecah belah.
Mulai menuduh radikalis, ajak baju putih ke TPS dengan mengklaim baju putih identitas tunggal mereka.”
Dahnil mengajak untuk tidak berlaku demikian. “Mari kita tinggalkan para pemecah belah bangsa tersebut.”
Pemilu kata Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah ini damai dan menggembirakan. “Namun karena provokasi pecah belah seperti ajakan untuk pakai baju putih dan abai prinsip luber, rakyat kita terkotak-kotak.”
Prabowo-Sandi kata dia tidak menginginkan hal itu terjadi.
“Mari pendukung 02 pakai baju putih atau apa saja yg menggembirakan.”
Dahnil menegaskan, bahwa Pemilu adalah ajang kegembiraan dalam perbedaan. Ajakan Jokowi untuk mengenakan baju putih ke TPS selain abai prinsip luber (langsung bebas rahasia) pemilu, juga berpotensi mengotak-ngotakkan, memecah belah rakyat.
“Demi menghindarkan pecah belah tersebut mari kita semua pakai baju putih, pilih 02.”
(Robi/voa-islam.com)