JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Rachland Nashidik merasa Tentara Nasional Indonesia (TNI) diseret-seret untuk mengurus Pemilu. Salah satunya adalah soal kepastian bahwa rakyat ikut berpartisipasi di Pemilu.
Memang bakal ada invasi asing atau ada tentara bayaran ngebom di sana sini agar warga tak memberi suara? Kok yang enggak-enggak aja. #masihkesel,” demikian cuitannya, baru-baru ini.
Ancaman pada hasil Pemilu cuma dua, katanya. Pertama, kecurangan. Ini perkara pidana. Bukan urusan TNI. Kedua, kampanye jangan memilih. Tapi ini aktivitas politik yang absah.
“Jangan TNI, Polisi pun tak boleh campur tangan. Jadi buat apa itu rame-rame kacak pinggang? Memerangi Golputers?”
Sebelumnya ia mencuitkan soal TNI dan Polri beserta jajaran yang berfoto bersama-sama beberapa hari lalu. Ia mengkritiknya.
“Panglima TNI @TjahjantoHadi sambil berkacak pinggang mengancam akan hadapi sesiapa yang mengganggu Pemilu. Di Malaysia, sejumlah surat suara sudah dicoblos memenangkan @jokowi dan caleg Nasdem. Ke mana Panglima TNI saat gangguan Pemilu itu terbuka menantangnya?”
(Robi/voa-islam.com)