JAKARTA (voa-islam.com)- Sejauh yang umum dimengerti, orang tidaklah menentang metode sains dalam survei, melainkan yang disaksikan adalah penentangan orang terhadap politiknya.
“Karena itu, pada awalnya orang juga tidak menentang hasilnya, tapi orang curiga mengapa ilmu sosial ini menjadi ilmu pasti? Menjalarlah keraguan,” cuitan Fahri Hamzah, Ahad (21/4/2019).
Pun kecurigaan pada Quick Qount (QC) pollster pasti kata Fahri ada sebabnya. Dan yang paling sederhana menjelaskannya adalah politik.
Survei dianggap menjadi bagian dari industri politik oleh masyarakat. Di satu sisi harusnya dibiarkan saja demikian tapi sisi lain, bahwa para pollster sering gagu.”
Salah satu yg menyebabkan orang tidak percaya objektivitas lembaga survei adalah afiliasi. Kalau politisi memang gak mungkin netral, katanya.
“Namun media dan pollster harusnya netral. Ini yang kita perlu perbaiki ke depan.”
(Robi/voa-islam.com)