View Full Version
Senin, 22 Apr 2019

Bambang: Kecurangan Pemilu 2019 Terstruktur, Sistematis dan Masif

JAKARTA (voa-islam.com) - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menilai, penyelenggaraan Pemilu 2019 ini merupakan yang terburuk pasca era reformasi.

"Ini pemilu yang terburuk sejak era reformasi. Jangan sampai siapa yang menang tapi siapa yang dilantik," ujar Bambang Widjojanto dalam diskusi 'Selamatkan Suara Rakyat' di kawasan SCBD, Jakarta, Ahad 21 April 2019.

Menurut Bambang, bukan tanpa alasan dirinya menyebut demikian terkait penyelenggaraan pemilu. Buktinya, kecurangan pada pemilu 2019 ini terjadi sangat terstruktur, sistemis, dan masif.

"Begitu banyak fakta kecurangan terjadi hampir seantero nusantara. Kualitas pemilu ditentukan oleh kejujuran, bukan kerahasiaan," katanya.

Salah satu pendiri Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) itumenjelaskan, pada dasarnya, pemilu yang baik memiliki prinsip LUBER yang berarti langsung, umum, bebas, dan rahasia.

"Tapi luber saat ini tidak ada kebebasan. Dan surat suara yang dicoblos ini bukan sebuah hoax. Jadi jika prinsip dasar luber tidak dipenuhi. Untuk apa ada pemilu?" terangnya.

Meski demikian, Bambang mengaku masih bisa berbangga hati dengan situasi saat ini dimana masyarakat dengan kekuatannya masing-masing berinisiatif membongkar kecurangan pemilu 2019.

"Masyarakat tidak diam. Mereka membuktikan gerakan inisiatif memperilihatkan kecurangan yang terus diamplifikasi untuk menyelesaikan ini. Dan gerakan ini adalah gerakan kesadaran masif. Ini kekuatan publik yang tak suka kecuranagn terjadi," tandasnya.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version