View Full Version
Selasa, 30 Apr 2019

Mahfud Harusnya Tak Gunakan Terminologi “Garis Keras”

JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid tampaknya menyangkan pernyataan Mahfud MD yang mengaitkan kata “garis keras” ke daerah tertentu dengan membawa-bawa suara ke  salah satu capres.

Prof, akan lebih solutif bila tak dipakai terminologi ‘gariskeras’ seperti itu. Karena Aceh, Sumbar, Jabar dan Sulsel juga dikenal dengan banyak Pahlawan Nasionalnya,” cuitannya, Ahad (28/4/2019).

Dulu, kata dia, Bung Karno saja menyebut Aceh sebagai Daerah Modal. Di Sumbar ada Bung Hatta, Jabar ada ITB, SulSel ada JK juga. Mereka semua simbol moderasi, kata politisi PKS.

Sebelumnya, politisi PKS lainnya, yakni Refrizal juga mengomentari apa yang disampaikan oleh Mahfud. Bahkan ia sampai bertanya ke mantan Ketua MK soal di mana letak “garis keras” yang dimaksud.Pak MMD bilang di Jabar, Sumbar, Aceh & Sulsel; Islam Garis Keras se olah2 anti Keberagaman,

Apakah ada di Sumbar Gereja dirusak & dibakar?” cuitannya.

Berikut balasan Mahfus ke Refrizal: “Pak Refrizal, Krn Anda teman sy maka sy jelaskan. Anda blm melihat video yg sy katakan shg responnya buru2. Anda terprovokasi oleh @msaid_didu , hahaha.? Saya bilang, Pak Jkw kalah di provinsi yg "dulunya" adalah tempat garis keras dlm keagama. Makanya Pak Jkw perlu rekonsiliasi,” cuitannya.

Sebab namanya disebut, Muhammad Said Didu ikut menanggapinya.Lho kok saya dianggap provokasi ? Prof yg katakan hrs rekonsiliasi, tentunya sekarang dong-apa kaitannya dg dulu. 

Kalau prof kaitkan dg dulu (walau tdk benar) artinya prof anggap daerah2 tsb islam garis keras sjk dulu sampai sekarang dong. Semoga bisa dipahami,” cuitannya.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version