View Full Version
Kamis, 16 May 2019

Besok Dipanggil Polisi, Tagar #SaveDokterAniHasibuan Bergema di Jagad Twitter

JAKARTA (voa-islam.com)--Robiah Khairani Hasibuan atau lebih dikenal sebagai dr Ani Hasibuan akan dipanggil polisi. Surat panggilan untuk Ani bernomor S.Pgl/1158/V/RES.2.5./2019/Dit Reskrimsus. Ani diminta hadir di Markas Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, pada Jumat, 17 Mei 2019, pukul 10.00 WIB.

Ani dipanggil terkait dugaan kasus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 35 jo Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 14 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 56 KUHP.

Perkaranya adalah dugaan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan/atau menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, sedangkan dia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dan/atau menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berlebihan atau yang tidak lengkap, sedangkan dia mengerti setidak-tidaknya patut dapat menduga bahwa kabar demikian akan atau mudah dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat sebagaimana konten yang terdapat di portal berita dengan headline tamshnews.com pada 12 Mei 2019.

Rencana panggilan Ani ini kemudian direspon warganet dengan tagar #SaveDokterAniHasibuan yang menjadi topik terhangat pertama di jagad Twitter. Setidaknya sampai berita ini ditulis pukul 22.53 WIB ada 43 ribu cuitan yang menggunakan tagar ini.

Banyak warganet yang kecewa dengan keputusan polisi memanggil Ani Hasibuan. “Halo Pak @jokowi kenapa akademisi dilarang bicara ilmunya? Itu bukan kebencian tau! Ampun deh!” tulis pemilik akun @Asmara_1701.

"Dalam pernyataannya beliau tidak mengungkapkan kebencian beliau hanya menyampaikan analisanya tentang kematian ratusan anggota KPPS. Yuk kita dukung dokter ani hasibuan," ujar @susan6820.

Rezim ini sungguh memalukan. Ratusan pahlawan demokrasi gugur, malah sibuk nangkep2 dokter yg ingin tahu penyebab kematian,” kata @TopRiez.

Tiap ada yg waras, ujung2nya diperiksa,” tegas @hardijoy.

Bukan kasus kematian KPPS yg diusut, malah yg lapor diintrogasi, welcome to our goverment,” tulis @trisno_dowang.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version