JAKARTA (voa-islam.com)- Jubir Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan bahwa pihaknya menolak bertemu dengan Jokowi sebelum urusan di MK selesai. Keputusan itu diambil setelah mendengar aspirasi dari mayoritas pendukung Prabowo-Sandi.
Silahturahim penting, tapi keadilan dan melawan kecurangan jauh lebih penting,” katanya, belum lama ini.
Seandainya pun pertemuan antara Jokowi dan Prabowo terjadi, hal demikian juga menurutnya tidak akan mengurangi semangat BPN untuk berjuang di MK untuk menuntut diskualifikasi pasangan 01 dan menetapkan Prabowo Sandi sebagai Presiden dan Wapres 2019-2024.
“Kalau mau ketemuan sederhana kok, Pak @jokowi cukup menelpon langsung Pak @prabowo untuk atur ketemuan secara langsung,” demikian cuitannya yang juga merupakan politisi Gerindra.
Namun, ia merasa bahwa pihak kubu 01 dalam hal tersebut tampak hanya basa-basi politik di hadapan media. “Pihak sebelah sibuk bicara Rekonsiliasi dan ingin adanya pertemuan antara pak @jokowi dan pak @prabowo, tapi mereka sebatas basa basi politik saja di depan media.”
Senada dengan Andre, Vasco Ruseimy pun demikian. “Dan saya seirama dengan mayoritas pejuang keadilan.
@Prabowo tidak perlu bertemu @jokowi sampai seluruh tahapan pemilu selesai.
InsyaAllah nanti gantian @jokowi yang datang di pelantikan @Prabowo dengan sikap ksatria,” katanya.
Kata dia, dari 21.000 vote, 94 persen yang merasa sementara ini tidak perlu ada pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
Menurut dia sah-saja saja jika PS (Prabowo Subianto, red) menunda pertemuan dengan JKW (Jokowi, ref) sampai seluruh tahapan pemilu selesai.
“Toh 2014 sudah dibuktikan, setelah pemilu selesai dengan sikap ksatria PS datang di pelantikan JKW.”
Vote yang dicuitkan olehnya itu dari akun Twitter-nya. Ia buat polling. Hanya 6 persen yang mendukung Prabowo bertemu Jokowi.
Polling memiliki pertanyaan, “Apakah menurut kawan-kawan Pak @Prabowo perlu menerima kehadiran Pak @jokowi di Hambalang?”
(Robi/voa-islam.com)