JAKARTA (voa-islam.com)- Bicara ancaman yang disebutkan oleh Kapolri Tito belum lama ini atas beberapa nama pejabat kian ramai diperbincangkan. Dahnil Anzar Simanjuntak, misalnya.
Yang mau membunuh @fadlizon terang-terangan ada dan jelas identitasnya, Kok tak ditangkap?” ia membandingkan, lewat akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (29/5/2019).
Pengamatannya, orang yang diduga mengancam Fadli jelas identitasnya tapi malah tidak tersentuh oleh hukum yang ada. “Orang ini terang identitasnya, akan dan berniat jahat akan membunuh @Fahrihamzah @fadlizon @fahiraidris dll, tapi dia sama sekali tidak tersentuh hukum. Keadilan kita entah kemana?”
Sedangkan kita, lanjutnya, yang berbeda sikap politik salah sedikit bisa pidana yang mengerikan.
Cuitan Dahnil itu tampaknya “dibenarkan” oleh “korban” sendiri, yakni Fadli Zon. “Saya memang pernah diancam, jelas ada yang mengancam mau membunuh saya. Tapi orangnya enggak pernah diproses, enggak diapa-apain sampai sekarang tuh,” katanya, Rabu (29/5/2019).
Fadli mengaku sudah melaporkan pemilik akun twitter yang diduga telah mengancam akan membunuhnya ketika itu. Namun, laporan yang dilayangkan ke Badan Reserse Kriminal Polri itu sampai hari ini diakui olehnya tidak jelas tindak lanjutnya.
Pun dengan Fahri Hamzah. Dirinya juga mengaku pernah merasa terancam. Bahkan kalau dilihat nyata oleh mata telanjang. “Saya pernah juga pak...Bahkan dikepung pakai parang, tombak dan panah...Pernah diancam sayembara pembunuhan..Saya pejabat juga...Hukum diam aja..,” cuitannya.
Belum lama ini, Tito mengaku ada empat pejabat yang menjadi sasaran atas ancaman, di antaranya ada Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan dan Stafsus Presiden Gorries Mere.
(Robi/voa-islam.com)