View Full Version
Rabu, 12 Jun 2019

Kalau Saja Saya Jadi Prabowo

JAKARTA (voa-islam.com)- Kalau saya jadi Pak @prabowo, ini waktunya bicara.  Sudah cukup 21 tahun diam soal-soal yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR pak prabowo..

Sebab kisah #TimMawar yang kembali diangkat oleh media menjelang sidang MK itu membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari @prabowo padahal beliau figur yang penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar.

Buat orang-orang yang dekat dengan @prabowo, termasuk yang dianggap menjadi korban seperti Andi Arief, Pius, DESMON, dan lain-lain yang masih hidup dapat ikut memberi keterangan. Tapi, publik perlu mendengar langsung dari prabowo yang mendapat fitnah paling banyak. Menurut saya ini waktunya.

Jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini makin banyak. Maka adalah tugas mulia Pak @prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang.  Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa.

Saya mendengar, berkali buku Pak @prabowo mau diterbitkan tetapi tidak jadi. Beliau menganggap “dia telan semua salah lembaga”. Menurut saya itu tidak fair. Bukan saja untuk pak prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang.

Kalau saya jadi Pak @prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama-nama yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja.

*Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah


latestnews

View Full Version