JAKARTA (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meyakini tidak ada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) aktif yang terlibat dalam dugaan makar dan dalang kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta. Ia mengatakan telah bertanya langsung kepada pihak terkait di Kopassus tentang kepastian tersebut.
"Yang namanya Kopassus aktif gak ada yang gitu-gituan (berbuat makar). Saya sudah tanya satu-satu, gak ada itu. Bagus berarti," katanya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Satuan Kopassus belakangan ini menjadi sorotan terkait kerusuhan di Jakarta pascapemilihan umum 2019 itu. Sebab, polisi menangkap mantan Komandan Kopassus, Soenarko, atas dugaan kepemilikan senjata api ilegal. Polisi menengarai senjata itu akan digunakan untuk memanaskan situasi unjuk rasa besar di depan Gedung Bawaslu RI pada 21-22 Mei yang berakhir dengan ricuh.
Selain itu, eks anggota Tim Mawar-tim kecil yang berasal dari kesatuan Kopassus Grup IV-diduga menjadi dalang di balik kerusuhan tersebut. Menganai hal tersebut, Ryamizard meminta media dan semua pihak tidak lagi menggunakan nama Tim Mawar. Ia beralasan tim yang aktif pada 1997 itu sudah tidak ada lagi.
"Sudah saya bilang Tim Mawar itu sudah berapa puluh tahun, sudah selesai, ini luka lama jangan dibawa-bawa lagi," ujarnya.
Menurut Ryamizard, jika ada pensiunan TNI yang terlibat makar atau dalang kerusuhan, maka dia tidak mewakili kesatuan apapun. Ia menuturkan jika hal itu menjadi tanggung jawab pribadi. "Itu urusan mereka," kata dia.[tempo/fq/voa-islam/com]