View Full Version
Rabu, 26 Jun 2019

Era Digital dan Fitnah Akhir Zaman

JAKARTA (voa-islam.com)- Alangkah banyak yang seakan berdoa, tetapi tak memohon; seakan mengaminkan doa, tetapi tak ada pengharapan yang sungguh-sungguh kepada Allah 'Azza wa Jalla. Bahkan tak sedikit yang doanya cuma meneruskan dari doa yang sudah ada, sedangkan tulisan "aamiin" pun dari stiker WA (WhatsApp).

Bahkan tak sedikit yang saat meneruskan doa pun tak mengetahui peruntukan doanya. Bukan berita kematian, tetapi karena didahului dengan kalimat "inna liLlahi wa inna ialaihi raaji'un" dan ditanggapi oleh orang lain dengan doa untuk orang meninggal, maka berikutnya pun sama.

Malah ada berita duka; yang meninggal laki-laki, kenal tidak, kerabat anggota group pun tidak, dan segera ditanggapi (reply) dengan doa kematian untuk perempuan, segera susul menyusul "meneruskan" do'a "Allahumaghfirlaha...".

Adakah ini bagian dari penanda tibanya zaman fitnah?

Pada zaman fitnah, "pembaca kalian banyak, tetapi fuqaha kalian sedikit". Qurra' di sini sebenarnya merujuk pada penghafal Alquran. Di masa itu orang berlomba-lomba menghafalkan Alquran, tetapi yang memahami agama ini secara matang semakin sedikit. Hafal, tapi tidak memahami.

Makna luasannya, di masa itu banyak orang yang begitu banyak membaca, tetapi semakin sedikit yang memahami, semakin sedikit pula yang menggunakan akal sehatnya untuk tafaqquh (memahami secara mendalam dan matang berdasarkan ilmu).

Telah adakah yang seperti ini?

*Penulis, Moh. Fauzil Adhim, @kupinang


latestnews

View Full Version