JAKARTA (voa-islam.com)- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) “ditakut-takuti” akan menjadi partai minoritas karena oposisi di parlemen. Bahkan PKS dikatakan akan menjadi partai yang hampir terkucil nantinya.
Kalau PKS saja yang memilih minoritas di Parlemen (tiga partai lain belum menyatakan sikap atau minimal belum ditawari), hampir dipastikan akan menjadi minoritas terkucil. Sumber perubahan itu justru di partai-partai yg kemungkinan menyokong unity government,” kata Andi Arief, Jumat (5/7/2019).
Andi tampak mengatakan demikian karena menurut survey saat ini mayoritas rakyat (50 persen lebih) percaya Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres akan menjawab persoalan rakyar. Sebaiknya diberi kesempatan, kata Andi.
“Mampu atau tidak, politik itu tidak statis, tapi tak bisa dinilai saat ini.”
Berpolitik itu menuju hari ini dan merangkai jalan untuk hari berikutnya tergantung siklus. Jika puncak siklus adalah pemilu, maka setelahnya adalah waktu untuk berikutnya, itulah reposisi. Move on adalah bagian reposisi, tergantung pilihannya untuk siklus pemilu berikutnya.
“Jalan sejarah Indonesia memang aneh, jalan politik Nusantara. Namun bisa dicatat bahwa oposisi untuk menjatuhkan pemerintah bisa datang dari mayoritas koalisi yg berkuasa meski tanpa ada tekanan rakyat (Gus Dur), dengan tekanan rakyat (Pak Harto).”
Sebelum itu, ia mengatakan bahwa belum pernah ada oposisi atau minoritas sukses di parlemen dalam hal menjatuhkan pemerintahan.
Andi memberikan contoh terkait itu, yakni di tahun 1998 jatuhnya Soeharto. Menurutnya itu “ulah” oposisi jalanan memaksa mayoritas parlemen (Golkar) meminta mundur Soeharto. Begitu juga tahun 2010, upaya menggulingkan pemerintah melalui kasus Century juga bukan dari oposisi atau minoritas parlemen.
“Tapi datang dari oportunisme dalam koalisi {PKS dan Golkar yang main mata dengan Gerindra dan PDIP). Upaya penggulingan itu juga gagal total.”
(Robi/voa-islam.com)