View Full Version
Sabtu, 06 Jul 2019

Tawon Pembunuh 7 Warga Klaten Kini Muncul di Jakarta

JAKARTA (voa-islam.com) - Tawon Vespa affinis (V affinis) sempat menghebohkan warga Klaten.

Pasalnya 7 orang meninggal karena sengatan tawon V affinis ini.

Belakangan ini, tawon Vespa affinis (V affinis) kembali ditemukan di Jakarta.

Petugas Suku Dinas (Sudin) Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Jakarta Timur mengevakuasi sarang tawon berjenis V affinisdi sebuah pohon, Jalan Cilingup Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (1/7/2019).

Sebagaimana diketahui, tawon ini sangat berbahaya dan mampu mematikan manusia dalam sekejap.

Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan bahwa tawon ini menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok.

Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon ketika dihubungi, Selasa (2/7/2019).

Pasalnya, dari sengatan pertama, satu tawon akan mengeluarkan feromon atau senyawa untuk merangsang teman-temannya ikut menyerang.

Sengatan pertama itu bisa berubah jadi serangan koloni yang mematikan.

Bila yang menyengat manusia hanya satu atau dua ekor tawon, sengatan V affinis tidak akan terlalu berbahaya.

Korban sengatan akan mengalami alergi dengan gejala bengkak saja dan bisa ditangani sendiri menggunakan kompres es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Namun bila tidak ditangani dalam tenggat 1 x 24 jam atau yang menyerang banyak, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Kerusakan organ yang dapat terjadi dalam kondisi itu, antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut.

Edema paru akut adalah kondisi ketika terjadi penumpukan cairan di paru-paru yang membuat pasien kesulitan bernapas.

Adapun gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun drastis.

Mengutip Wikipesia, tawon V affinis telah mendapatkan reputasi yang mengerikan di Indonesia karena perilaku agresif.

Sengatannya yang kuat berpotensi menyebabkan anafilaksis yang mengancam jiwa.

Pada tahun 2018, dilaporkan bahwa 7 orang di Klaten meninggal karena sengatan V affinis.[tribun/fq/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version