View Full Version
Sabtu, 06 Jul 2019

Pendidikan Agama Dinihilkan Bagian dari Gerakan Sekuler

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut bahwa usulan tidak diperlukannya pendidikan agama di sekolah menandakan adanya politik identitas bergaya kaum sekuler.

Usulan agar pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia, adalah juga bagian dari Gerakan Politik Identitas Sekularisme,” katanya, Jumat (5/7/2019).

Menurut dia usulan tersebut juga tak sesuai dengan konstitusi yang ada di Indonesia. Pun bertentangan dengan Pancasila.

“Dan identitas seperti itu tak sesuai dengan Pancasila, dan ketentuan UUDNRI 1945; pasal 29 ayat 1, pasal 31 ayat 3 dan 5,” katanya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Darmono: Pendidikan Agama Tidak Perlu Diajarkan di Sekolah”, belum lama ini.

Selain Hidayat, tamda adanya bergaya sekuler juga dilontarkan oleh salah satu ustaz muda, Hilmi Firdausi. Menurut dia, malah ke depannya, jika tak sikapi maka akan menjalar ke usulam lainnya yang berbau paham tersebut.

“Dimulai dengan usulan penghapusan pendidikan agama di sekolah dan selanjutnya akan menyusul ide-ide sekuler yang lain,” cuitannya.

Baginya, usulan itu nyeleneh. Ia pun mengingatkan pemerintah akan hal itu.

“Saran saya kepada pemerintah, buang jauh-jauh usul nyeleneh ini. Jangan coba-coba  bermain api dengan umat Islam!”

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version