JAKARTA (voa-islam.com)- Usulan pendidikan agama dihilangkan dari bangku sekolah menuai reaksi. Tidak hanya karena bertentangan dengan konstitusi atau Pancasila, melainkan juga karena dianggap usulan tersebut beraroma paham sekularisme.
Ustaz muda, Hilmi Firdausi berpesan sekaligus meminta agar usulan tersebut diperhatikan dengan serius, terutama kepada tokoh-tokoh agama pendukung pemerintah.
Saya mohon ulama-ulama yang mendukung pemerintah bersuara tentang hal ini, terutama Kiai Ma'ruf, UYM dll. Suara umat Islam ada di tangan Anda,” pintanya, Sabtu (6/7/2019), di akun Twitter pribadi miliknya.
Dia menganggap bahwa usulan itu sekedar kejut ke umat Islam. Namun begitu, ia meminta jika benar maka harus dihentikan.
“Please, jang keseringan testing the water. Katanya mau menciptakan ketenangan?”
Pun dengan kiai Cholil Nafis, yang tampak merasa heran adanya usulan tersebut. Ia merasa perlu dipertanyakan kewarasan orang yang mengusulkan itu.
“Waras ngga’ ya, negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa ko’ mau mengahapus pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama ya, dimana-mana: di rumah juga di sekolah, biar orang Indonesia jadi benar,” cuitannya.
Sebelumnya telah ada Hidayat Nur Wahid yang juga berkomentar soal itu. Kata dia, usulan agar pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia, adalah juga bagian dari Gerakan Politik Identitas Sekularisme. Dan identitas seperti itu tak sesuai dengan Pancasila, dan ketentuan UUDNRI 1945; pasal 29 ayat 1, pasal 31 ayat 3 dan 5.
(Robi/voa-islam.com)