View Full Version
Selasa, 09 Jul 2019

Jamaah Haji dan Ucapan Terima Kasih di Badan Pesawat

MEDAN (voa-islam.com)- Perjalanan haji masa lalu dan sekarang, sejak zaman penjajah Belanda, jamaah haji sudah berangkat dan diurus oleh pemerintah penjajah Belanda. Pulau Onrust adalah tempat karantina jamaah haji di zaman itu. Kapal disediakan pemerintah penjajah Belanda dan berbiaya 82 Gulden.

Sebelumnya umat Islam Nusantara berhaji dengan lama perjalanan bertahun-tahun dengan kapal layar. Setelah merdeka, pemerintah Bung Karno mengurus jamaah haji. Pernah tahun 1964 dibuat Perusahaan ARAFAT dengan saham yang dimiliki jamaah haji dan karyawan.

Sayang 3 tahun perjalanan PT. Arafat bermasalah dan dilikuidasi. Perjalanan dengan kapal terbang sudah ada sejak tahun 1952 tapi tidak banyak peminat karena mahalnya tiket saat itu. 

Setelah zaman Pak Harto Kementerian Agama RI mengurus jamaah haji. Perjalanan memakai kapal laut. Sampai tahun 1974 ada pilihan lain yakni dengan kapal terbang. Pada tahun 1977 seluruh perjalanan jamaah haji ke Makkah hanya memakai kapal terbang.

Di zaman reformasi keadaan lebih transparan karena biaya handling jamaah melibatkan DPR RI untuk mengawasinya. Keadaan jamaah dan layanan bertambah baik. Semoga ke depan lebih baik lagi dengan adanya BPKH. 

Perlu dicatat selama usia NKRI tidak pernah ada UCAPAN TERIMA KASIH kepada Bapak Presiden dituliskan di badan kapal atau pesawat terbang saat memberangkatkan jamaah haji.

Medan, 9 Juli 2019 

Ustaz Tengku Zulkarnain


latestnews

View Full Version