JAKARTA (voa-islam.com)- Ada rasa dendam ke Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait politik. Sebab itu beliau belum kembali ke Indonesia.
Diakui atau tidak, ada dendam politik dalam sejarah kita. Saya tidak ingin kesulitan Habib Rizieq kembali ke Indonesia menambah dendam politik dalam sejarah kita,” demikian katanya, Kamis (11/7/2019).
Menurut dia, yang diminta bukan fasilitasi kepulangan HRS secara material dan lainnya, melainkan adalah kelapangan dada pemerintah demi kepentingan bersama untuk membuka "portal" yang menghalangi beliau bisa kembali. “Mengingat beliau tidak punya kasus hukum lagi. Mari kita kubur dendam politik. Guyub kembali sebagai bangsa dan negara,” katanya, di akun Twitter pribadi miliknya.
Ia menyayangkan ada pejabat publik seperti Moeldoko yang menurutnya masih menggunakan narasi meremehkan ketika menanggapi permintaannya terkait HRS. Padahal, menurut dia, ia tahu persis kita semua, termasuk Prabowo, Jokowi, dan JK sedang berusaha melakukan "healing" dan mengembalikan keguyuban nasional.
“Kunci Portal" HRS bisa pulang ke Indonesia ada di tangan Pemerintah kita, bukan di Pemerintah Saudi seperti narasi overstay. Bayar denda seperti yang disampaikan Dubes.
Apabila masalah teknis itu sebabnya, tentu menurut Dahnil sudah diselesaikan cepat. “Mari kita kubur dendam politik salah satunya dengan membuka ‘portal’. HRS adalah tokoh umat yang didengar dan diikuti banyak umat Islam.”
(Robi/voa-islam.com)