DUMAI (voa-islam.com)- Zaman terus berubah, tapi NKRI wajib dijaga kedaulatannya. Zaman Bung Karno begitu hebatnya wibawa negara di mata dunia.
Angkatan Perang RI adalah yang terkuat di Asia Tenggara. Bayangkan zaman itu NKRI sudah punya dua belas buah Kapal Selam kelas Whiskey. Bukan main!
Walaupun secara ekonomi kehidupan rakyat belum baik, tapi memang saat itu mempertahankan kedaulatan tanah air mesti diutamakan. Maklum masih baru merdeka sedangkan pihak asing musuh negara masih mengincar ingin kembali menjajah. Dan puncaknya Papua masuk bergabung ke NKRI.
Zaman pak Harto kedaulatan negara tetap nomor satu. Zaman itu Timor Timur masuk bergabung dengan NKRI menjadi Provinsi ke-27. Perlahan tumbuh lebih ekonomi membaik.
Pangan tumbuh dengan adanya bibit padi yang mampu dipanen dalam 4 bulan seperti, IR 24, IR 28, Peta Baru 4 dan PB 8. Sandang mulai tumbuh dengan adanya pabrik-pabrik tekstil. Dan Papan, sudah mulai tumbuh dengan adanya Perumnas yang bisa dicicil murah selama 20 tahun. Pak Harto dan Orde Baru membuat kebijakan menjaga IPOLEKSOSBUDHANKAM (ldiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan Keamanan) yang mantap.
Zaman berubah. Reformasi datang. Dengan harapan memperbaiki segala kekurangan Orde Baru. Ide dan harapan yang bagus. Khususnya masalah KORUPSI dan Ekonomi. Kenyataannya kita bisa menilai sendiri apakah kini bertambah baik, stagnan atau buruk?
Secara Politik, Timor Timur, Pulau Sipadan dan Ligitan lepas dari NKRI. Cina mulai merambah NKRI, BUMN hampir lumpuh dan terjual. Utang menggunung, ekspor loyo, impor banjir, keamanan ribet, narkoba merajalela, korupsi dan kolusi tambah parah, dan lain-lain masalah yang menghimpit.
Masihkah NKRI berwibawa di mata dunia? Semoga.
*Ustaz Tengku Zulkarnain