JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi PKS, Mardani Ali Sera mengomentari informasi yang beredar, terkait adanya dugaan pengakuan Cawapres terpilih kiai Ma’ruf Amin yang tak dilibatkan dalam pemilihan menteri di kabinet.
“Ada berita ini. Perlu diklarifikasi. Kalau benar, ini tidak baik baik secara prosedural bernegara apalagi secara substansial. #AdaApaKoalisi,” cuitannya, Jumat (26/7/2019), ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Ma'ruf Amin Mengaku Tak Dilibatkan Dalam Pemilihan Menteri Kabinet”.
Ia pun mempertanyakan keharmonisan antara Jokowi dan Ma’ruf.
Langkah membangun negeri diawali adanya keharmonian hubungan antara Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi Kiai Ma’ruf punya banyak kelebihan.”
Jika melihat pemilih NU yang solid dilandasi karena tokoh penting NU yaitu Maruf menjadi wapres, jelas keberadaannya menurut Mardani telah membuat suara pilpres 01 meningkat.
Secara fakta kemenangan Jokowi juga banyak ditentukan oleh Jateng dan Jatim. Di sana NU kuat sehingga suara naik signifikan. “Wajar jika NU sebagai bagian utama dari Koalisi Pak Jokowi dihargai dan diberi tempat.”
Sebagai organisasi Muslim terbesar di Indonesia dengan jumlah kader 90 juta (2015), kata dia, kontribusi NU mencerdaskan dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia tak perlu diragukan lagi. Ke depan tantangan pemerintahan Jokowi periode II baik di nasional dan global akan semakin kompleks sehingga perlu kolaborasi, harmoni, kerja keras dan cerdas menghadapi tantangan tersebut.”
Salah satu kunci sukses pembangunan negara adalah bisa menjadikan Presiden dan wakil presiden seperti dwi tunggal. Yang saling menghargai dan saling mendengar, sudah seharusnya pemimpin negara harmonis.
“Ayo kita dorong agar Presiden dan Wapres dapat optimal bekerja sama sejak awal, #KamiOposisi konstruktif ingin bangsa ini berjalan sesuai konstitusi dan moralitas prosedur yg benar.”
Pemilihan kabinet sebagai pondasi pemerintahan, jika wapres tidak dilibatkan menyusun kabinet dapat membuat kerenggangan, karena kedepan mereka yang menentukan kebijakan.
(Robi/voa-islam.com)