SLEMAN (voa-islam.com)- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 1995-1998, Amien Rais mengajak warga Muhammadiyah untuk mempertajam fikih kebangsaan. Dengan demikian kata Amien, ke depan Muhammadiyah bisa meningkatkan peran membawa bangsa Indonesia lebih adil dan makmur.
“Muhammadiyah itu lahir 32 tahun sebelum Indonesia merdeka. Sehingga Muhammadiyah itu hadir ketika penjajahan ada. Oleh karena itu, Muhammadiyah dan organisasi massa lainnya perlu mempertajam wawasan kebangsaan,” kata Amien setelah meresmikan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School AR Fachruddin, di Prambanan Sleman, baru-baru ini.
Maksud dari mempertajam fikih kebangsaan kata Amien adalah mengusasi fikih kebangsaan dan kenegaraan.
"Fikih kebangsaan adalah mengutamakan kepentingan bangsa dari pada kepentingan luar,” katanya, seperti dikutip website milik Muhammadiyah, Rabu.
Dalam kesempatan itu juga, Amien menyinggung rekonsiliasi setelah Pilpres. Amien meyakini masa depan bangsa bisa lebih baik jika para elit politik mampu menyusun kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Saya punya optimisme, hura-hura Pilres 2019 sekarang sudah redup. Karena yang terpenting adalah bagaimana para elit mampu membuat peta jalan lima tahun mendatang,” kata Mantan Ketua MPR RI ini.
“Jadi, rekonsiliasi tidak ada artinya kalau tidak ada peta jalan yang akan dilakukan untuk lima tahun kedepan. Misalnya, masalah ekonomi perlu digaris bawahi. Tidak boleh asing terlalu kuat, utang luar negeri juga jangan terlalu banyak,” kata Amien menambahkan.
(Robi/voa-islam.com)