JAKARTA (voa-islam.com)- Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa saat ini bukan lagi saatnya deklarasi-deklarasian mengaku paling Pancasilais. Justru saat ini menurutnya adalah momentum membuktikan bahwa Pancasila dijadikan sebuah prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menyatukan kita dan bisa menghadirkan kesejahteraan, kecerdasan, dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Kita bisa kok membangun tradisi berdialog yang menggembirakan dan memajukan tanpa harus terus menstigmatisasi hanya karena berbeda sikap politik. Ayolah, kita bangun Indonesia bebarengan dengan mengubur dendam politik bukan dengan terus menghidupkan dendam dan kebencian politik,” demikiam cuitannya.
Oleh karena itu, baginya adalah terlalu naif bila, misalkan, alasan untuk tidak memberikan izin kepada Front Pembela Islam (FPI) karena dianggap tidak pancasilais.
Sebab faktanya mereka ikut merawat Pancasila bersama-sama anak bangsa lainnya”
Justru ia melihat alasan adanya wacana tidak diperpanjang FPI karena berbeda sikap politik. “Itu, kok. Ayolah setop kebencian politik. Tumbuhkan dialog.”
Ia seperti melihat ada pihak yang membenci karena sikap politik FPI. Dan perilaku membenci karena berbeda sikap ini politik agaknya menurut dia harus segera dihentikan.
Apalagi kebencian itu kemudian dikemas dengan tuduhan ormas antipancasila dan radikal seperti yang ditujukan ke FPI. “Tidak mungkin kita bisa mulai membangun bila terus melakukan stigmatisasi terhadap anak bangsa yang berbeda.”
(Robi/voa-islam.com)