JAKARTA (voa-islam.com)- Di Australia, listrik padam kompensasinya gratis tagihan sebulan. Di Korsel Menterinya mundur.
“Di sini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong di depan kamera. UMKM seperti @begawankupie mengalami kerugian yang sangat berarti akibat pemadaman listrik yang cukup lama hari ini,” keluh Dahnil Anzar Simanjuntak, kemarin. Dan ia pun yakin apa yang juga dialami banyak UMKM lain di Jawa.
Politisi Gerindra, Andre Rosiade juga menyoroti terkait mati listrik kemarin. Menurutnya, apa yang terjadi itu dan terkait kepentingan publik, tidak cukup jika hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN.
“Pak @jokowi dan Menteri BUMN tolong beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran untuk pelayanan yang lebih baik,” sarannya.
Tampaknya, dilihat Andre ada hal yang salah terkait dengan sistem PLN. Sehingga yang terjadi kemarin mempunya dampak luas di berbagai daerah di Jawa.
Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya.”
Tak ketinggalan, ustaz muda Hilmi Firdausi juga mengomentari mati listrik kemarin. Ia malah menyinggung Kepala Negara yang tak meminta maaf.
“Di Taiwan, #matilampu, Presiden minta maaf lalu menteri mengundurkan diri. Di Australia, #matilampu setengah hari gratis listrik 1 bulan. Di Indonesia?” katanya.
Apa yang ia sampaikan, diakui bukan keluhan, melainkan kritik untuk perbaikkan. Dan itu dianggapnya wajar.
“Jika listrik dinaikkan konsumen tidak bisa protes, kenala jika ada pemadaman tdk boleh protes? Ingat, pelanggan PLN dilindungi UU Perlindungan Konsumen & Ketenagalistrikan.”
Namun demikian ia berharap semoga ke depan seluruh BUMN yang mengurusi hajat rakyat lebih baik lagi. Tidak merugi dan bebas korupsi.
(Robi/voa-islam.com)