JAKARTA (voa-islam.com)- Praktisi hukum Ahmad Yani menilai bahwa ada politisi yang tampaknya tak begitu peduli dengan banyaknya korban tewas ketika ajang Pilpres kemarin berlangsung. Mereka, kata Yani, malah tampak merebutkan hal-hal teknis pascapilpres seperti pembagian kursi.
Tidak ada yang peduli. Elit hanya peduli pada dahaga berkuasa. Rebutan kursi di atas tumpukan mayat manusia. Inilah matinya demokrasi,” cuitannya, Jumat.
Padahal kata dia, ratusan nyawa yang melayang harusnya tidak dianggap tak ada bagi elit politik. Juga harusnya diperhatikan dengan serius karena menyangkut masa depan demokrasi di Indonesia, khususnya di persoalan hukum.
Pesta Demokrasi di atas tumpukan mayat anak bangsa. 500-an anggota KPPS meninggal, 10 orang tanggal 21-22 Mei, 9 di antaranya wafat kena peluru tajam,” katanya lagi, ketika mengomentari salah berita dengan judul: “Ingatkan Jokowi, Nasdem: Bukan Hanya PDIP Parpol Pengusung Jokowi-Maruf”.
Pilpres telah usai. Seyogyanya memang hal demikian harusnya dijadikan PR bagi pemerintah dan institusi terkait. Bukan malah tampak menguap tak terselesaikan.
(Robi/voa-islam.com)