JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi senior MS Ka’ban menyatakan bahwa tengah ada gempuran framming jahat ke kalimat tauhid. Bahkan gempuran itu sudah memasuki ranah militer, yang sebenarnya tak ada kaitannya.
Framming bendera tauhid al liwa dan ar roya sebagai HTI pun dinilai sangat jahat olehnya. Apalagi jika ada Muslim yang memusuhi bendera tauhid, sungguh d iluar nalar waras.
Terima kasih Panglima TNI dengan tegas gamblang menjelaskan proses penerimaan catar AKMIL clean clear by SOP. TNI solid NKRI kukuh bersama rakyat. Enzo jadilah TNI seperti Jend Sudirman,” cuitannya, baru-baru ini.
Kata Ka’ban, kalau gak ngerti Islam dan khilafah, ya harusnya gak usah kasih pernyataan yang menimbulkan kegaduhan. “Contohlah Presiden RI anteng tenang gak pernah permasalahkan.”
Ka’ban melihat, bahwa isu tuduhan, framming khilafah, teroris ISIS adalah proyek isu diskreditkan kaum muslim.
“Antipati terhadap bendera Tauhid dari seorang muslim bukankah pertanda kaum pendusta. PYM Pres Jkwi akhirilah polemik ini. Kepala Negara punya otoritas utk itu.”
Enzo adalah salah satu dari banyaknya anak muda yang berhasil melewati berbagai tes di Akmil. Ia bahkan mendapatkan apresiasi langsung oleh Panglima TNI.
Enzo diajak berbincang. Enzo sendiri adalah warga Indonesia keturunan Perancis (ayahnya). Ibunya orang Indonesia.
Berita Enzo barulah ramai ketika Panglima mengajak ngobrolnya, lalu selang berapa hari kemudian tersebar foto dirinya yang membawa bendera tauhid di suatu tempat.
Atas dasar itu, banyak pihak akhirnya menjustifikasi Enzo terpapar paham tertentu. Bahkan seorang Profesor tak pelak seperti ikut genderang memojokkan pemuda yang menguasai empat bahasa asing tersebut.
(Robi/voa-islam.com)