JAKARTA (voa-islam.com)--Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai taruna Akmil diapresiasi banyak pihak. Keputusan ini dinilai tepat karena didasarkan atas uji tambahan terhadap Enzo terkait moderasi bernegara yang valid dan akurasinya sudah teruji.
Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris yang membidangi urusan politik, hukum, dan HAM memberikan apresiasi kepada TNI AD karena mampu menjawab keraguan sekolompok pihak atas nasionalisme Enzo secara proporsional dan profesional. Jika merujuk uji tambahan terkait moderasi bernegara yang dilakukan TNI AD terhadap Enzo yang hasilnya cukup baik, Enzo berhak menempuh pelatihan dan pendidikan di Akademi Militer (Akmil).
"Cara TNI AD merespon isu terhadap calon tarunanya yang dituding radikal sangat proporsional dan profesional. Semua isu dijawab dengan alat ukur alternatif yang cukup valid dan akurasinya sudah teruji. Sejak awal saya pribadi tidak meragukan proporsionalitas dan profesonalitas TNI terkait persoalan ini,” ujar Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (14/8).
Fahira berharap semua pihak menghargai dan menghormati keputusan TNI AD ini dan mengakhiri tudingan radikal terhadap Enzo dan tuduhan bahwa TNI AD sudah kecolongan karena meloloskan Enzo. Keputusan TNI AD ini diharapkan tidak lagi memunculkan keraguan terhadap Enzo sebagai taruna Akmil.
“Saya harap kepercayaan ini dibalas Enzo dengan prestasi. Saya mengucapkan selamat berjuang, tidak hanya kepada Enzo tetapi kepada semua taruna lainnya agar dapat menyelesaikan pendidikan dengan hasil yang baik. Nanti, 10 atau 20 tahun ke depan, kalian lah yang menjadi garda terdepan mempertahankan republik ini,” pungkas Senator Jakarta ini.
Sebelumnya (13/8) dalam sebuah jumpa pers, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, pihaknya meyakini Enzo Zenz Allie tidak berpaham radikalisme. Keyakinan ini diambil setelah TNI AD memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa taruna lainnya secara acak terkait ideologi pada 10 dan 11 Agustus 2019 lalu. Hasilnya, indeks moderasi bernegara Enzo cukup bagus (mendapat nilai 5,9 dari maksimum 7).* [Ril/Syaf/voa-islam.com]