JAKARTA (voa-islam.com)- Kalau tidak percaya, saya saksi feodalisme. Disingkirkan karena pimpinan kalah berargumen. Lalu orang-orang datang menjilat pimpinan dengan mencari pembenaran bahwa, “Orang ini layak disingkirkan dengan segala cara karena tidak sopan pada pimpinan”.
Budaya kita masih kental dengan feodalisme bahkan ketika agama membawa pembebasan, para tokoh agama justru membentengi diri dengan “kesucian” agar terus berjarak dengan kejujuran. Pimpinan dan yang dipertua tidak pernah boleh menerima kritik dan argumen terbuka.
Sekali lagi bukan soal satu orang atau orang nomor satu. Ini soal sistem yang dilumuri lemak feodalisme yang berkarat. Orang-orang dalam posisi atas dari sistem ini menciptakan aturan dan citarasa yang kadang tak terbaca secara kasat mata. Kita hanya merasa bahwa kejujuran tak diterima.
Apalagi jika kejujuran itu tentang orang nomor satu. Dalam sistem ini, orang nomor satu harus dipertahankan “kesuciannya” agar ia tetap punya wibawa dan tenaga untuk “menjaga kepentingan bersama”.
Orang nomor satu tidak pernah salah, asal bapak senang, dan semua yang dilakukan benar. Dan mangsa yang paling empuk dari sistem ini adalah orang nomor satu yang baik tapi lugu lalu dalam hatinya ada sedikit tersembunyi keangkuhan.
Dia tampak baik, penuh senyum dan berkata sopan santun. Feodalisme akan menjaga agar ia tetap berkuasa untuk kepentingan sistem feodal.
Hanya orang yang hatinya kuat dan ada kelurusan karakter yang bisa keluar melompat dari niat jahat sistem feodalisme. Niat jahatnya adalah: menjilat ke atas dan menginjak ke bawah. Rakyat akan menjadi korban yang menanggung segala sengsara.
Maka jika Anda berkuasa, dan ingin keluar dari jerat sistem feodalisme, maka di sekitar Anda; letakkan orang yang tajam lidahnya kepada Anda dan menyayangi orang di bawahnya. Insyaallah dengan itu Anda akan selamat jika kuat. Tapi jika Anda tidak kuat, berhentilah.
Carilah pemimpin dari sekarang yang tidak gemar dipuji. Carilah yang tahan dimaki dan mendengar kata-kata yang pahit dan tajam sebagai koreksi. Pemimpin seperti itulah yang akan memberi Anda keamanan dari kezaliman dan bahaya Feodalisme karena ia takkan mengancam karena berkata benar!
Inilah renungan kecil tentang kekuasaan yang selalu gagal kita tertibkan karena selalu liar oleh menyusupnya budaya feodal ke dalamnya. Kezaliman dan feodalisme setali tiga uang. Musuh kita yang abadi. Wallahu a'lam.
*Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah