View Full Version
Rabu, 28 Aug 2019

Ustaz Tengku Kuliahi Politikus Demokrat Soal Pluralis dan Kedaulatan

JAKARTA (voa-islam.com)- Ustaz Tengku Zulkarnain mengingatkan akan bahaya negara Cina ketika nanti Ibu Kota Indonesia pindah ke Kalimantan. Namun, kala mengingatkan, beliau mengaku malah banyak diserang banyak warganet.

“Ancaman negara Cina sudah dibicarakan mantan Panglima TNI Bapak Jendral Gatot Nurmantyo dan banyak ditulis para Jendral lainnya bahkan sejak zaman Pak Harto. Kenapa di twit saya banyak yang membela negara Cina?” cuitannya, Selasa (27/8/2019).

Mereka, kata beliau tidak bisa membedakan antara Cina sebagai negara dengan Cina sebagai bangsa. Beliau pun menyentil politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean terkait hal di atas.

Sdr @FerdinandHaean2 Anda yang kurang paham maksudnya twit saya. Tak usah main gas menuduh menebar kebencian segala. MUI seluruh Indonesia sudah mengeluarkan keputusan tahun 2005 menolak paham ‘Pluralis dalam AGAMA’ yang menganggap semua agama sama saja. Bukan kehidupan Pluralisme sosial,” beliau mengingatkan.

Kalau pluralisme dalam menerima perbedaan agama, kata beliau, umat Islam sudah diajari Allah dan Nabi (kami) "Lakum Dinukum wa Liyadin" dan tidak perlu saling mengganggu atau saling mengurus agama lain.

“Semoga Anda tidak lancang menuduh MUI dengan keputusannya sebagai anti Pancasila.”

Sebelumnya Ferdinand merespon cuitan ustaz Tengku dengan menuliskan, “(emot tertawa) ustad yang mendadak jadi ahli intelijen. Wkwkwkwk.”

Ini dasar Ferdinand mengomentari tulisan ustaz Tengku: “Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia. Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang, Pesawat Tempur, bahkan Rudal China. Lurus dan Terbuka!

BAHAYA

Para Ahli Intelijen BICARALAH. Jgn Diam Saja...!”

Kemudian Ferdinand kembali merespon dengan menuliskan: “Jadi kalau begitu kenapa twit bapak menyatakan menolak pluralisme dalam twit sebelumnya?  Atau itu ditwit org lain? (Emot tertawa)”

Balasan Ferdinand itu sebelumnya atas cuitan beliau yang berbunyi: “Sdr @FerdinandHaean2 kalau soal menerima pluralisme dalam perbedaan kehidupan beragama kami sdh diajari Allah dan Nabi kami "Lakum Dinukum wa Liyadin" agar kami tdk mengganggu agama lain dan mengurusi agama lain. Semoga anda tdk lancang mejuduh MUI sebagai anti Pancasila....”

Terkait pluralis Ferdinand mencuitkan: “Pak Tengku, sejak kapan Islam anti dan menolak Pluralisme? Atau anda tak paham arti Pluralis? Jika anda menyadari dan memahami yg anda twitkan ini, saya nyatakan anda telah menabur bibit kebencian dan permusuhan thdp kebinekaan dan pluralisme. Anda musih Pancasila.”

Ini cuitan ustaz Tengku yang direspon oleh Ferdinand: “Ada sekelompok manusia yg menggiring umat Islam menjadi "masa bodo" terhadap berbagai kebejatan moral dan fisik, dgn memakai istilah "Islam rahmatan lil 'alamin".

Islam itu tegas dan menolak kebejatan moral, Sekuleris, Pluralis, Liberalis, Atheis dll. Dan fisik spt L69T dll ...”

(Robi/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version