JAKARTA (voa-islam.com)- Sebenarnya dalam urusan apa pun rakyat hanya ingin kejujuran. Bila barang itu impor, kata saja impor: dari mana? Pun bila barang itu hasil rakitan, maka katakan saja itu hasil rakitan. Dan bila bukan barang nasional, maka katakan pula bukan barang nasional.
Jika kualitas murahan, katakan sejujurnya. Dan tidak perlu diistimewakan,” demikian pesan ustaz Tengku Zulkarnain, kemarin, di akun Twitter pribadinya.
Seperti ingin mencontohkan, beliau menyebut mobil Esemka yang tengah ramai diperbincangkan. Diperbincangkan karena bermacam-macam anggapan bahwa, misalkan bukan asli buatan tangan anak-anak bangsa.
“Lha, berarti Esemka cuma buka pabrik perakitan doang, dong. Kok ‘nguapnya’ sampai ke langit, seolah-olah karya anak bangsa? Apa bedanya dengan mobil Suzuki, Toyota, Daihatsu, dan lain-lain? Changan gitu, napa? vivanews.com/bisnis/otomoti…”
Ia merasakan bahwa kehadiran mobil tersebut seperti diistimewakan keberadaannya. Sampai-sampai pejabat besar terlibat di dalamnya.
“Ada mobil baru. Bukan mobil nasional. Tapi seolah-olah mobil karya anak bangsa yang dihebohkan selama ini.”
Namun yang mengkritik keberadaan mobil tersebut dirasa oleh beliau justru diserang. Harusnya jangan begitu. Dijelaskan saja baik-baik.
(Robi/voa-islam.com)