View Full Version
Rabu, 18 Sep 2019

Sesat Berkali-kali karena Kecewa pada Pemimpin

JAKARTA (voa-islam.com)- Fahri Hamzah menganggap kita memiliki jiwa feodal yang akut. Di antaranya takut kritik. Tidak berani adu argumen. Senang main belakang. Pertanda itu adalah sikap pengecut.

Padahal dunia ini diwariskan Tuhan kepada semua orang. Semua manusia sama. Semua orang itu ada kotoran busuk dalam perutnya. Gak ada orang suci. Apalagi lembaga negara. Sudahlah!” cuitannya, ketika menyoal kedudukan KPK di mata media massa, belum lama ini. Tapi begitulah bangsa kita, katanya.

Senang dengan ratu adil. Seolah satu orang bisa selesaikan semua masalah. Satu lembaga bisa rampungkan semua hal. kita suka bergantung pada orang besar. Kalau sudah terkenal seolah gak mungkin salah.

“Kita sesat jalan berkali-kali. Kecewa pada pemimpin.” Tapi kritik memang harus dilakukan kepada media masaa. Sebab ia mempunyai pengalaman ketika ingin mengirim tulisan mengritik KPK tahun 2007 tapi malah ditolak oleh semua media. Alasannya, kata Fahri, “Maaf kami ada kerjasama memberantas korupsi sama KPK”.  

“Ini kan sinting! Masak kritik KPK sama dengan pro korupsi?”

Fahri mengingatkan, harusnya ketika melihat isu pakai itu menggunakan akal, jangan memakai perasaan. Kalau pakai perasaan maunya jalan pintas. Padahal ilmu itu luas, rumit dan memerlukan metodologi untuk dipahami.

“Apalagi kalau harus diterapkan dalam kehidupan yang nyata. Perlu seni yang dimensinya luas dan perlu kepemimpinan.”

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version