JAKARTA (voa-islam.com)- Beredarnya surat pemberitahuan agar Jokowi diberi gelar ‘Putra Reformasi’ oleh universitas Trisakti mendapat reaksi, salah satunya dari pengamat politik Muhammad Said Didu. Ia mempertanyakan latar pemberian gelar tersebut kepada Jokowi.
“Satahu saya agenda utama reformasi adalah berantas korupsi. Salah satu anak sah reformasi adalah lahirnya @KPK_RI. Kalau surat ini benar, secara akal sehat apa betul Univ Trisakti @trisakti_ mau berikan gelar ‘Anak Reformasi kepada orang yang mau membunuh anak sah reformasi?” tanyanya, belum lama ini.
Pertanyaan itu ia tuliskan di akun Twitter-nya bersamaan dengan adanya surat tersebut.
Sementara itu, reaksi juga datang dari politikus Gerindra, Andre Rosiade. Andre di sini secara tegas menolak pemberian gelar tersebut kepada Jokowi.
Saya @andre_rosiade Presiden Mahasiswa @kepresmausakti tahun 2001 menolak rencana pihak Universitas Trisakti memberikan penghargaan Putera Reformasi kepada pak @jokowi,” tegasnya.
Alasan penolakan tersebut dikarenakan Jokowi dianggap olehnya tidak memenuhi janji yang ada, seperti penuntasan kasus hukum terkait 12 Mei 1998.
“Belum terwujud. Jangan gadaikan reformasi,” demikian ia tulis di akun Twitter-nya.
Beredarnya surar tersebut belum terklarifikasi oleh pihak universitas Trisakti. Namun demikian, mahasiswa dari Trisakti sudah ada yang menolaknya.
(Robi/voa-islam.com)