JAKARTA (voa-islam.com)—Hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut bahwa empat persen muslim Indonesia merasa Pancasila dan UUD 1945 tidak cocok dan bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka berharap Indonesia menerapkan syariat Islam seutuhnya.
Fakta itu terungkap berdasarkan hasil survei LSI pada 8 September 2019 - 17 September 2019 dengan melibatkan 1.550 responden di seluruh Indonesia. Hasil survei dengan tema Tantangan Intoleransi dan Kebebasan Sipil Serta Modal Kerja Pada Pemerintahan Periode Kedua Jokowi ini disampaikan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan di kawasan Jakarta Pusat, Ahad (3/11/2019).
Diungkapkan Djayadi sebanyak 86,5 persen responden muslim menilai Pancasila dan Undang-undang Dasar yang sekarang adalah terbaik bagi kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia.
Selain angka empat persen yang berharap Indonesia menerapkan syariat Islam, didapat pula angka 1,8 persen responden muslim merasa kurang cocok dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar sebagai pedoman bangsa. Karena itu, dua pedoman tadi harus diganti dengan paham atau ideologi yang lain, selain syariat Islam.
Djayadi juga memprihatinkan pemerintah terlalu fokus terhadap perlawanan kepada mereka yang anti-Pancasila dan UUD. Seharusnya, pemerintah fokus pada penguatan Pancasila dan UUD mengingat mayoritas umat muslim sudah final dengan dua pedoman tersebut.
"Sekarang Pemerintahan Jokowi lebih fokus yang empat persen itu sehingga riak di masyarakat. Harusnya fokus saja di penguatan Pancasila dan UUD," jelas Djayadi seperti dikutip dari jppn.com.
Survei dilakukan pada 8 September 2019 - 17 September 2019 dengan melibatkan 1.550 responden di seluruh Indonesia yang terpilih secara acak dengan margin of error 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dikakukan dengan wawancara tatap muka langsung.* [Syaf/voa-islam.com]